“Ujung
Keliling” Sebagai Pengikat Persaudaraan
Tradisi ujung keliling merupakan
salah satu tradisi yang dilaksanakan jika hari raya Idul Fitri telah tiba. Kata
ujung keliling mempunyai makna yaitu kata “ujung” merupakan bahasa jawa yang memiliki arti silaturahim.
Silaturahim berarti mengunjungi sanak saudara maupun tetangga. Sedangkan kata
keliling mempunyai makna aktivitas seseorang yang mengelilingi suatu tempat. Dapat
dikatakan bahwa ujung keliling mempunyai makna aktivitas seseorang ataupun
kelompok masyarakat untuk mengelilingi setiap tempat. Tempat yang dimaksud
adalah rumah-rumah warga dengan tujuan untuk bersilaturahim dengan warga
masyarakat sekitar.
Tradisi ujung keliling ini
dilaksanakan oleh warga masyarakat pedesaan khususnya warga masyarakat desa
Tegalsari, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Mulai dari anak-anak,
remaja, hingga usia dewasa. Baik yang laki-laki maupun perempuan semua menjadi
satu untuk mengelilingi desa. Tradisi ini sering dilaksanakan tiap tahunnya di daerah
pedesaan-pedesaan, walaupun sudah jarang ada yang melaksakannya, tetapi tradisi
ini masih berjalan tiap tahunnya di desa Tegalsari. Biasanya, tradisi ini
dilaksanakan setiap tahun pada hari pertama perayaan Idul Fitri di pagi hari
setelah melaksanakan salat Ied. Tradisi yang tiap tahunnya dilaksanakan ini
mempunyai tujuan, diantaranya untuk menyambung silaturahim dan mempererat
persaudaraan antar sesama umat muslim.
Tradisi ujung keliling dipimpin oleh
salah seorang laki-laki yang berada di paling depan barisan untuk mengatur
jalannya ujung keliling. Diawali dari masjid kemudian mulai mengelilingi satu
dusun dengan mengelilingi satu-persatu rumah-rumah warga sekitar. Uniknya, tiap
rumah menyediakan makanan yang nantinya disuguhkan untuk warga masyarakat yang
telah melaksanakan ujung keliling tersebut. Tentunya, makanan yang tersedia
beraneka ragam. Mulai dari makanan-makanan khas lebaran, permen, coklat,
minuman kemasan, buah-buahan segar disediakan di depan rumah warga. Warga masyarakat
yang sudah siap kemudian menanti kedatangan tamu-tamunya itu dengan berada di
depan rumahnya. Warga yang datang langsung bersalam-salaman dan bermaaf-maafan.
Warga yang sudah bersalaman kemudian mengambil makanan ataupun minuman yang
telah disediakan oleh warga masyarakat yang berada di rumah tersebut, kemudian
melanjutkan ke rumah-rumah lain. Ujung keliling juga terbagi atas beberapa pos
yang nantinya untuk beristirahat sejenak jika kelelahan.